Gempa berkekuatan 5,6 skala richter menghantam barat daya Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Getaran kuat terasa hingga sampai Ibu Kota Jakarta dan Jawa Barat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman resminya menyatakan gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan tidak berpotensi terjadinya tsunami. Namun, BMKG mengingatkan mengenai kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Virgia Setialucita (53 tahun), warga Jakarta yang sedang berada di Sentul, Jawa Barat, mengatakan saat gempa terjadi dia sedang berada di ruang perkantoran lantai tiga. “Botol minuman di meja bergoyang-goyang. Getarannya sangat keras sampai suami saya berlari ke ruangan tanpa sepatu,” jelasnya kepada VOA.
Hal senada juga diungkapkan Fika (45 tahun), seorang karyawan yang berkantor di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Ia mengatakan kantornya yang berada di lantai 15 bergetar hebat saat gempa terjadi. “Kaca-kaca bergetar, gedung terasa goyang,” katanya pada VOA.
Dan, tambah dia, akhirnya seluruh penyewa gedung memilih untuk menyelamatkan diri dengan melalui tangga darurat dan berkumpul di lobby bawah.
Indonesia secara geografis terletak di wilayah cincin api yang kerap disebut sebagai ring of fires. Akibatnya Indonesia rentan mengalami bencana, khususnya gempa dan erupsi gunung berapi. [ah/rs]
Sumber: www.voaindonesia.com