Turis dan penduduk lokal di Bali memperingati 20 tahun serangan bom, Rabu (12/10). Itu adalah salah satu serangan militan paling mematikan di dunia.
Beberapa orang berdiri dengan tenang di tugu peringatan yang didirikan di area ledakan, sementara lainnya mengambil gambar dan membaca nama-nama korban yang tertulis di tugu itu.
“Menurut saya, sangat penting bagi kita untuk mengenang orang-orang yang kehilangan nyawa malam itu. Mereka hanya datang untuk minum di bar. Sedihnya, banyak dari mereka tidak pulang. Jadi, penting untuk datang dan mengingat mereka hari ini,” kata turis Australia Leanne Armstrong kepada kantor berita Reuters.
Total 202 orang, termasuk 88 warga Australia dan 38 warga Indonesia, tewas ketika sebuah bom mobil meledak di luar Sari Club di kawasan Pantai Kuta dan akibat ledakan lain yang hampir bersamaan di Paddy’s Bar di seberang jalan. [ka/ab]
Sumber: www.voaindonesia.com
